Belajar bicara dengan jujur
Bicaralah,
kawan.
Kau bangun
dengan perasaan campur aduk bahkan lebih dari seekedar es campur. Kau kata
dunia ini lucu, kadang indah, kadang seram, kadang hina. Kembali melihat dunia
dalam mata binarmu buatmu putuskan untuk mati kembali. Apakah hanya itu
solusimu, kenapa selemah itu? Ribuan masalah yang setiap hari kau tempa seakan
tak ada habisnya, kau mengeluh tapi pada dirimu sendiri. Kau menyakiti dirimu
sendiri, apa kau sadar kalau perbuatan itu melanggar aturan. Baik niatmu, tapi
apakah kau tidak bosan menyimpan harta tua sedigdaya itu sendirian. Ingatlah
kawan, kau tak hidup sendirian tak selamanya akan kebal.
Pernahkah kau
dengar kisah seorang padusi gagah yang rela kesakitan hanya untuk melihat
anaknya baik-baik saja. Iya, itu mungkin ibumu, ibuku, ibu mereka, dan hanya
ibu. Lemah bukan sikap yang kau ajarkan pada orang lain tapi kenapa kau sendiri
yang menjadi lemah, apa karena cinta? Atau karena uang?
Bagiku menerka
itu mudah, tapi aku tak mau salah karena konsekuensinya mugnkin bisa
menyakitimu. Aku bukan orang yang bisa memahami orang lain dengan cepat, tolong
bicaralah. Bangunlah dari kesendirianmu, setidaknya merangkaklah jika enggan
berdiri. Tuhan masih beri waktu tuk merasakan udara di tanah fana ini, Dia
masih sayang jangan sia-siakan sebelum Dia murka. Perlukah diputar kembali
kisah indah saat tangisan pertamamu hadir dalam hidup dua orang yang menginginkanmu
untuk ada? Apa kau ingat betapa bahagianya mereka berdua saat mendengar jeritan
itu?
Bicaralah,
ungkapkanlah kalau kau lelah. Setidaknya jangan di pendam terlalu lama dan
dalam. Sebegitu egoiskan kau hingga tak melihat kami ada disekitarmu, janganlah
berpura-pura karena kau bukanlah kura-kura. Bahkan kura-kura saja tak dapat
selalu sembunyi di balik cangkang kerasnya. Akankan kau selalu bawa beban berat
itu dipundakmu kemana-mana lalu bagaimana nanti bila suatu saat cangkangmu
terbalik? Apakah kau akan menunggu ditolong atau menunggu mati.
Puisi mungkin
sulit untuk dirasa, tapi tak sulit untuk dibaca bukan. Berangkat dari nama
Moses yang ibumu beri padamu tentunya mengandung makna bukan? Apa tak tersirat
dalam hatimu? Sungguh aku bertanya-tanya apa yang terjadi. Bahkan saat inipun
aku bingung apa yang sedang aku baca dan aku tulis, tapi aku tau kalau kau tau
sesuatu tentang dirimu yang harusnya kau ucapkan padaku, kalau bukan untukku ya
mungkin untuk orang lain. Aku hanya berfirasat saja.
Tahukan kau
tentang hukum kehidupan? Ada pelajaran, perasaan sakit, pola, pembicaraan
sendiri, tujuan, harapan, komitmen, catatan perjalanan, nikmatilah semua itu
karena itu yang kau punya. Kau bukan korban, anggaplah semua masalah yang
datang adalah sebuah pelajaran yang membuat kau lebih kuat sehingga kau takkan
merasa seperti itu (korban). Kelemahan adalah magnet, kemanapun kau pergi akan
menarik pelajaran yang sama. Orang efektif akan mengatakan, “Aku lebih baik
belajar dari masalah ini atau semua itu akan terulang kembali”. Kau kan itu?
Beberapa orang
selalu mencari teman kemanapun mereka pergi. Beberapa orang selalu mencari uang
kemanapun mereka pergi. Beberapa orang selalu mengalami sakit ketika berlibur. Kenapa?
Karena pola itu nyata. Kita tak bisa mengatakan perbedaan antara pengalaman
imajinasi dan pengalaman nyata. Tidak ada orang yang harus tetapterjebak. Kau dapat
mengubah pola yang lama. Kau itu seorang manusia, ingatlah.
Kalau kau
tak pandai memetik mandolin setidaknya kau pandai bersenandung. Kita punya alternatif
lain, kita dihilir untuk mencari, mendapatkan, membawa, dan membagikan. Tidak ada
orang yang benar-benar terlambat untuk berhasil, selagi hitungan sukses itu
subjektif kenapa harus takut mati berdiri? Setelah mendengarnya kau pun kembali
pulang dan beranjak tidur lagi, kau tak punya apa-apa didunia ini jangan selalu
kembali ke ranjang untuk melupakan masalah. Selesaikanlah, itu kewajiban. Kalaupun
tak mampu setidaknya bicara, katakan sesuatu.
Dunia tidak
sesepi dan sesempit itu kawan, orang dari celah sempit didunia ini saja
berhasil lari dari keterasingan dan terbang mengudara. Bila bagimu memang
asing, setidaknya bacalah pesan-pesan dari orang berhasil yang mungkin kisahnya
sama denganmu. Jadikan penanda bahwa kau tak sendirian di tempat asing ini.
ketika warna-warna pelangi sudah kau anggap sama rata tanpa rasa lantas kau
biarkan begitu saja? Janganlah sampai kau matikan rasa terhadap hidup dan
anugrah ini. Ayolah, seberapa jatuhnya dirimu hingga enggan tuk bangkit
kembali. Aku memang hanya bisa bicara dan menyangkal karena hidupmu bukanlah
milikku, tapi bila kau minta, dengan senang hati akan kubantu kawan.
Komentar
Posting Komentar