Cara Menghitung
Denyut Nadi
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.
Nadi
adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang
berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Denyut nadi adalah perubahan
tiba-tiba dari tekanan jantung yang dirambatkan sebagai gelombang pada dinding
pembuluh darah. Denyut nadi merupakan suatu denyut yang dihasilkan pompa
jantung untuk mengalirkan darah dan masuk dalam arteri.
Secara
umum denyut nadi maksimum orang sehat saat berolah raga adalah 80% x (220-usia)
untuk kebutuhan fitness. Lebih akurat, Sally Edward memberikan rumusan
perhitungan denyut nadi maksimum 210-(0,5xumur)-(0,05xberat badan(dalam
pound))+4 untuk pria, sedangkan untuk wanita adalah 210-(0,5xumur)-(0,05xberat
badan(dalam pound)). Catatan: 1 kg = 2,2 pound.
Denyut nadi manusia
normal
- Bayi baru lahir : 140 kali per menit
- Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
- Umur 1 - 6 bulan : 130 kali per menit
- Umur 6 - 12 bulan : 115 kali per menit
- Umur 1 - 2 tahun : 110 kali per menit
- Umur 2 - 6 tahun : 105 kali per menit
- Umur 6 - 10 tahun : 95 kali per menit
- Umur 10 - 14 tahun : 85 kali per menit
- Umur 14 - 18 tahun : 82 kali per menit
- Umur di atas 18 tahun : 60 - 100 kali per menit
- Usia lanjut : 60 -70 kali per menit
Jumlah denyut nadi istirahat orang sehat 70 – 80x /menit. Perhitungan
denyut nadi istirahat sebaiknya dilakukan pagi hari sebelum kita malakukan
aktivitas fisik apapun.
Ada 3 cara mengetahui dan menghitung denyut nadi yaitu :
1. Radial pulse rate
sentuh dengan menggunakan ujung jari telunjuk dan jari tengah arteri radialis kearah distal dibagian ujung radius ( di daerah pergelangan tangan sebelah luar ). Rasakan denyut yang dihasilkan dan hitung denyutan selama 30 detik. Hasil di kalikan 2 untuk hasil permenit.
sentuh dengan menggunakan ujung jari telunjuk dan jari tengah arteri radialis kearah distal dibagian ujung radius ( di daerah pergelangan tangan sebelah luar ). Rasakan denyut yang dihasilkan dan hitung denyutan selama 30 detik. Hasil di kalikan 2 untuk hasil permenit.
2. Cortoid pulse rate
sentuh daerah leher di bawah telinga dan rahang. Jangan menekan terlalu kuat, karena penekanan kuat arteri carotid setinggi cartilago thyroid dapat menyebabkan evek hambatan pada kerja jantung. Rasakan denyut yang dihasilkan dan hitung denyutan selama 30 detik, hasilnya kalikan 2 untuk hasil permenit.
sentuh daerah leher di bawah telinga dan rahang. Jangan menekan terlalu kuat, karena penekanan kuat arteri carotid setinggi cartilago thyroid dapat menyebabkan evek hambatan pada kerja jantung. Rasakan denyut yang dihasilkan dan hitung denyutan selama 30 detik, hasilnya kalikan 2 untuk hasil permenit.
3. Stethoscope heart rate
tempelkan tangkai pendengaran di lubang telinga dimana ujung tangkai menghadap ke luar dan letakkan dataran bulat stethoscope di tengah bawah sternum dibagian kiri dada.rasakan denyut yang dihasilkan dan hitung denyutan selama 30 detik, hasilnya kalikan 2 untuk hasil permenit.
tempelkan tangkai pendengaran di lubang telinga dimana ujung tangkai menghadap ke luar dan letakkan dataran bulat stethoscope di tengah bawah sternum dibagian kiri dada.rasakan denyut yang dihasilkan dan hitung denyutan selama 30 detik, hasilnya kalikan 2 untuk hasil permenit.
Contoh
hasil pengukuran
No
|
Probandus
|
Usia
|
Hasil pengukuran
|
||
Radial
|
Cortoid
|
Stethoscope
|
|||
1
|
Insan
|
22
|
78
|
78
|
78
|
1. Mengukur denyut nadi maksimal
rumus : 220 – usia
220 – 15 = 205
jadi denyut nadi maksimal insan adalah 205/menit.
rumus : 220 – usia
220 – 15 = 205
jadi denyut nadi maksimal insan adalah 205/menit.
2. Mengukur prosentasi aktivitas
setelah insan melakukan aktivitas, insan diukur kembali denyut nadinya dan denyut nadi insan naik menjadi 92/menit.
Rumus : denyut nadi aktivitas / denyut nadi maksimal x 100 %
= 92 / 205 x 100
= 44,5 %
jadi insan hanya melakukan aktivitas 44,5% dari aktivitas maksimal / denyut nadi maksimal.
setelah insan melakukan aktivitas, insan diukur kembali denyut nadinya dan denyut nadi insan naik menjadi 92/menit.
Rumus : denyut nadi aktivitas / denyut nadi maksimal x 100 %
= 92 / 205 x 100
= 44,5 %
jadi insan hanya melakukan aktivitas 44,5% dari aktivitas maksimal / denyut nadi maksimal.
Cara
menghitung denyut nadi
1. Tempel dan tekankan (jangan terlalu keras)
tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu tangan pada pergelangan tagan
yang lain. Temukan denyut nadi anda. Setelah itu, barulah anda mulai
menghitung.
2. Hitunglah denyut nadi selama 15 detik.
Kemudian, hasilnya dikalikan 4.
Angka-angka
. Denyut nadi normal: 60 - 100/menit
. Denyut nadi maksimal: 220
. Umur zone latihan (training zone; yaitu tingkat intensitas dimana anda bisa berolahraga): 70% - 85% dari denyut nadi maksimal
Angka-angka
. Denyut nadi normal: 60 - 100/menit
. Denyut nadi maksimal: 220
. Umur zone latihan (training zone; yaitu tingkat intensitas dimana anda bisa berolahraga): 70% - 85% dari denyut nadi maksimal
Sebagai catatan, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat,
atau tidak beraturan dapat berarti gangguan pada jantung.
Jika jumlah denyut nadi di
bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di
atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.
Tujuan mengetahui jumlah denyut
nadi seseorang adalah:
1. Untuk
mengetahui kerja jantung
2. Untuk
menentukan diagnosa
3. Untuk
segera mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang
tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah:
- ateri radalis : pada pergelangan tangan
- arteri temporalis : pada tulang pelipis
- arteri caratis : pada leher
- arteri femoralis : pada lipatan paha
- arteri dorsalis pedis : pada punggung kaki
- arteri politela : pada lipatan lutut
- arteri bracialis : pada lipatan siku
- ictus cordis : pada dinding iga, 5 – 7
- ateri radalis : pada pergelangan tangan
- arteri temporalis : pada tulang pelipis
- arteri caratis : pada leher
- arteri femoralis : pada lipatan paha
- arteri dorsalis pedis : pada punggung kaki
- arteri politela : pada lipatan lutut
- arteri bracialis : pada lipatan siku
- ictus cordis : pada dinding iga, 5 – 7
CARA MENGHITUNG DENYUT JANTUNG
Jantung merupakan
salah satu organ tubuh kita yang “tidak bisa” kita kendalikan, berdetak sejak
sebelum kita lahir. Seringkali merupakan cerminan suasana hati, lebih cepat
saat cemas, atau saat sangat bahagia..
faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung:
1. Jenis kelamin
2. Jenis aktifitas
3. Usia
4. Berat badan
5. Keadaan emosi atau psikis
Denyut nadi maksimal (dnm)/
menit
Rumus : 220 – usia = dnm/menit
Contoh : 220 – 15 = 205/menit
Denyut nadi maksimal/menit dalam latihan memiliki fungsi untuk
mengukur intensitas atau kesungguhan dalam latihan.
60 % dnm/menit = latihan bersifat aerobik.
95 sampai 100% / menit= latihan dengan intensitas tinggi.
Dalam meraih prestasi tinggi maka metode berbasis dnm ini
sangatlah tepat.
Cara mengukurnya :
Latihan atau melakukan aktifitas fisik seperti lari, skiping atau
yang lainnya beberapa menit. Kemudian istirahat 1 menit dan hitunglah denyut
nadi selama 60 detik. Kemudian persentase kan dengan dnm kee, contoh bila dnm
kee 205/menit dan hitungan kee setelah latihan hanya 103 maka latihan kee tadi
sebenarnya masih setengah atau kira-kira 50% dari kemampuan kee yang
sesungguhnya. Namun perlu pula kee ingat untuk bisa latihan dengan 100 % dnm
tidak dengan tiba-tiba. Kee perlu latihan rutin untuk menjaga kebugaran tubuh
dan mempersiapkan otot untuk mampu menerima intensitas latihan yang tinggi.
Perlu waktu kira-kira beberapa bulan sebelum kee mampu ke angka 100%.
KEE itu apa? mohon jawabannya dan terima kasih
BalasHapusKenapa harus 220 - usia untuk mengetahui HRM ?
BalasHapustrimss..... thx
BalasHapus