Yang Meninggalkan Karena Keadaan



12 Januari 2018. 20;04 PM
Malam tanggal itu ada yang pingin curhat di chat grup wa LBS ya namanya LBS, yah kalau temen pingin curhat ya silahkan. Mungkin kita bakal kasi tanggapan yang bisa buat hatinya tenang sementara. Sementara itu ga lama, note doang.

Jadi dia bilang gini, ni aku copas sama persis biar membiasakan jujur. ‘Bct kalo kata temen aku, tapi Jahe-in aja.

19.32 Aku mau curhat
19.32 Boleh
19.23 Ku punya teman
19.33 Ku dekat sama dia
19.33 Sayng sama dia
19.33 Sampe saling suka
19.33 Namun
19.33 Dia sudah berubah
19.33 Dulu janji saling setia mski tanpa hub apa2
19.33 Hanya sebatas sahabat
19.33 Namun saling mengabari
19.33 Saling menghargai
19.33 Saling jujur
19.33 Saling menyagangi
19.33 Namun
19.34 Setelah dia kembali dari studi nya kemarin itu
19.34 Dia lost cont
19.34 Dia ga ngabarin
19.34 Kembali pun kemarin ke sana lagi
19.34 Ga dikabarin
19.34 Bahkan disini hanya bertemu sekali
19.34 Untuk kepentingan dia sendiri
19.34 Menurut kalian
19.34 Apa yang harus aku lakukan
Kalau aja ngirim satu kali chat itu harganya 1k sumpah aku gabakaln ngirim chat satu-satu gitu, rugi besar gils. Tapi ya syukur internet itu murah, apalagi uda di dukung dengan teknologi 4G mudah ah trims ya pencipta 4G dan pemberi internet murah. Ehe

Kalau melihat dari masalahnya jujur aku tau sih siapa cow yg dimaksud karena si kawan ini sering mendongeng kisah nyatanya dia. Menurut aku pribadi bukan salah siapa-siapa jiakalau hal tersebut terjadi, yah emang udah masanya. Hidup pasti berubah, manusia ga selamanya minum asi begitu juga dengan ini. kita gabakal terus sama orang-orang yang kita sayangi, pasti ada masa dimana kita atau dia yang pergi. Orang senang menikmati hal baru dan orang-orang pasti bakal pergi buat ngejar apa yang mereka harapkan. Kesibukan orang lama-lama akan berpindah, akan beda dari sebelumnya karena kita juga jalan ga di situ-situ aja. Kita ga statis, kentang.

Atas nama komunikasi juga bakal berkurang kalau masing-masing dari kita udah punya tujuan dan kepentingan yang beda, tidak hilang namun berkurang. Kita gabisa memaksa siapapun untuk stay on me. Orang-orang pasti bisa bosan karena kita dikarunia-i rasa bosan. Kejam memang kalau pergi karena bosan, ya tapi mau apa lagi?

Semua punya solusi, benar. Jadi kenapa itu terjadi? Yah emng udah gitu, gausah dilawan tapi diperbaiki kalau menurutmu rusak. Gampang tapi susah ngejalaninnya. Jadi siapa pelakunya? Ya itu dia disana. “keadaan” yang ga bisa ditangkap. Dia bekerjasama dengan waktu, hal yang paling gabisa dihargai dengan uang didunia ini.

Kemudian teman chat yang lain membalas ‘semua karena Keadaan bukan Keinginan, udah lepaskan saja’. (19.43 Frz) kita mungkin pernah berjanji untuk bakal setia, tapi dengan meninggalkan apa itu masih dikatakan setia? Kalau bicara tentang setia kadarnya berbeda-beda. Kita semua subjektif kawan.
Hubungan yang sudah mengakar teramat dalam dan kuat
Seiring jadi penyebab hidup seperti jalan di tempat
Seperti pohon yang teramat rimbun, superkokoh,
Namun statis di titik yang itu-itu saja (Mevi)

Selalu ada yang mengerikan dari nikmatnya rasa nyaman. Jadi biarkan saja dia pergi, tanpa harus merasa dirimu sudah tidak pantas lagi untuk dicintai. Justru, sebaliknya. Jadi, jangan salahkan dirimu. Keluarlah dan teruslah berkembang. Perjalanan itu mendewasakan, kamu baru akan tau dan merasakan bertumbuh setelah menggigil kedinginan, setelah merasakan kesepian yang dalam, setelah tau rasanya ditinggalkan.
Saranku untukmu ya bersikap biasa saja seperti kamu yang biasa-biasa saja ketika hal biasa datang kepadamu dengan biasa. Cukup dari aku yang belum biasa berbicara soal kasih yang biasa. Udah gitu aja.

Komentar

Postingan Populer